-------------------------------------------------

-------------------------------------------------

3 Penyebab daun cabe keriting



Berikut 3 jenis hama kutu penyebab daun cabe keriting, gejala yang ditimbulkan, dan cara mengatasinya ;

1. Thrips (Thrips Tabacci)

Gambar Keriting Daun Cabe

Penyebab daun cabe keriting yang pertama adalah serangan hama trhips. Thrips adalah hama kutu engan uuran tubuh yang sangat kecil. Panjang tubuhnya antara 1 -1,2 mm, berwarna hitam dengan bercak merah. Thrips dewasa memiliki sepasang sayap dan berambut ditubuhnya. Hama thrips pada fase nimfa berwarna putih kekuningan dan tidak bersayap. Hama ini memiliki mobilitas yang sangat tinggi, mudah meloncat dari tanaman ke tanaman lainnya. Hama thrips berada dipermukaan atas daun cabe dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Trips menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun cabe
a. Gejala serangan hama thrips :
Hama thrips menyerang daun cabe yang masih muda atau pucuk daun. Daun cabe keriting, mengkerut dan melengkung keatas. Daun yang terserang thrips berwarna keperakan dan mudah rontok. Serangan hama thrips juga mengakibatkan kerontokan bunga cabai dan mengakibatkan menurunnya produktifitas.

b. Pengendalian hama thrips :

– Sanitasi lahan dan membersihkan gulma
– Sebisa mungkin jauhkan tanaman cabai dengan tanaman cabai yang lebih tua
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe
– Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, misalnya demolish, agrimec, bamex, calebtin atau alfamex.

2. Tungau (Mites)

Tungau juga merupakan serangga jenis kutu-kutuan yang menyebabkan daun cabe keriting. Hama tungau bertubuh kecil, memiliki delapan kaki dan bersembunyi dibawah permukaan daun. Serangan hama tungau cepat meluas pada musim kemarau, karena pada suhu yang tinggi (diatas 27 derajat celcius) hama tungau lebih cepat berkembang biak. Pada kondisi cuaca yang panas telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari dan menjadi tungau dewasa dalam waktu yang singkat, yaitu 5 hari.
Keriting Dain Cabe Akibat Serangan Tungau
Gejala serangan hama tungau

a. Gejala serangan hama tungau :

Gejala serangan hama tungau yang paling menonjol adalah daun keriting dan melengkung kebawah. Tungau berada dibawah permukaan daun dan menyerang dengan cara menghisap cairan daun. Serangan tungau menyebabkan rusaknya jaringan mesofil dan mengakibatkan terjadinya daun keriting, menggulung kebawah, daun mengecil dan rontok. Daun cabai yang terserang tungau berwarna kecoklatan, keriting, mengecil dan rontok. Selain menyerang daun tungau juga menyerang batang muda atau pucuk tanaman dan bisa mengakibatkan bunga cabe rontok.

b. Pengendalian hama tungau :

– Menjaga kebersihan lahan
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe
– Tidak menanam pada lahan yang berdekatan dengan tanaman cabai yang lebih tua
– Menjaga agar tanaman tidak kekeringan (jika menanam pada musim kemarau)
– Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, seperti calebtin, demolish, agrimec atau bamex.
3. Aphids (Kutu Daun)
Aphids merupakan hama kutu yang lebih dikenal dengan sebutan kutu daun. Aphids sedikit berbeda dengan thrips dan tungau, aphids memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan tidak mudah meloncat / berpindah. Hama aphids berwarna hijau kehitaman, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Aphids atau kutu daun tidak hanya menyerang daun, tapi juga menyerang batang tanaman cabai. Serangan kutu daun (aphids) sama dengan tungau dan thrips, yakni dengan menghisap cairan daun dan batang tanaman. Hama kutu daun (aphids) bersembunyi dibawah permukaan daun dan bergerombol pada batang tanaman cabai.
Keriting Daun Cabai Akibat Serangan Kutu Daun
Gejala Serangan Kutu Daun

a. Gejala serangan kutu daun/aphids :

Gejala serangan hama kutu daun (aphids) mudah dikenali, yaitu jika terlihat banyak semut yang bergerombol pada tanaman. Daun dan batang tanaman cabe yang terserang akan mengkerut, keriting dan terhambat pertumbuhannya. Kutu daun (aphids) mengeluarkan embun madu (honeydew) yang disukai semut dan menyebabkan pertumbuhan jamur embun jelaga dan menghambat fotosintesis. Daun dan batang yang terserang akan berwarna hitam, pertumbuhan terhambat, keriting dan pertumbuhan tidak normal. Kutu daun (aphids) juga menyukai dan sering menyerang tanaman kacang panjang.

b. Pengendalian serangan kutu daun/aphids :

– Menjaga kebersihan lahan
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabai atau bekas lahan tanaman kacang panjang
– Tidak menanam pada lahan dekat tanaman kacang panjang
– Tidak melakukan tumpangsari cabe dengan kacang panjang
– Penyemprotan akarisida demolish, agrimec, curacron, regent, jargon atau marshal.
Ketiga jenis hama kutu-lutuan tersebut merupakan penyebab utama daun cabai keriting. Ketiganya memiliki type serangan yang sama dengan gejala yang berbeda. Cara paling tepat untuk meminimalisir serangan hama kutu tersebut adalah menanam cabe pada lahan yang steril. Lahan yang steril yaitu lahan yang belum pernah ditanami cabai, lahan yang sudah lama tidak ditanami cabe, lahan yang jauh dari tanaman cabe yang sudah tua dan lahan yang tidak berdekatan dengan tanaman inang. Agar hasil lebih maksimal, gunakan akarisida dengan bahan aktif yang berbeda secara bergantian. Gunakan dosis sesuai dengan anjuran yang biasanya tertulis pada kemasan produk insektisida. Demikian tentang hama penyebab daun cabe keriting, semoga bermanfaat…

Terimakasih Semoga bermanfaat

Belajar cara israel bertani di padang pasir

Tadi nyoba lihat Statistik Website ini Melalui Hitstat. Ngga nyangka Ternyata Banyak Orang Indonesia yg Penasaran dan Bertanya-tanya ya. Bagaimana ya, Cara Israel Menanam Tanaman di Lahan Super Kekeringan dan Tandus Banget.
Padahal ya, Jika kita Baca di Arsip Wikipedia.org. Israel adalah Negara yg Berada di Timur Tengah yg dikelilingi oleh 22 Negara Arab. Sejatinya, Negara Israel yg seluas 4 Pulau Bali ini memiliki Geografi Lahan Padang Pasir Gurun Nan Tandus. Tapi kok mereka bisa menjadi Penjual Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran.
Padahal ya. Jika Kita pengen menanam Tanamanan. Kan membutuhkan “Air yg Banyak”. Nah Darimana Negara Yahudi ini mendapatkan Air dan Bagaimana Cara Tanaman Bisa Tumbuh Subur di Padang Pasir. Yuk kita cari Tahu Tips Trik Cara orang Yahudi…?

TEKNOLOGI IRIGASI :
Ternyata Cara Umat Yahudi ini Bisa Menanam Tanaman di Lahan Kering adalah Melalui Penelitian Riset dan Ilmu Pengetahuan. Salah Satu Organisasi Tersebut adalah ARO (Agricultural Research Organization).
Ini Merupakan Perpaduan Kumpulan Interaksi Kerjasama yg Erat antara Ilmuwan Yahudi, Konsultan, Petani dan Industri Pertanian Israel yg Saling Membahu Bekerjasama dalam Menyelesaikan Problem Kekeringan ini.
Di Dalam ARO ada 6 Lembaga. Yang Terdiri dari Ahli Bibit Tanaman Unggul dan Hewan, Ahli Perlindungan Tanaman, Ahli Tanah, Ahli Air, Ahli Ilmu Lingkungan dan Ahli Teknik Teknologi Pertanian. Selain ARO. Sebenarnya ada Juga Beberapa Ahli lainnya. Yaitu Ahli Unit Komputer Khusus Tanaman, Ahli BioFilter, Ahli Genomics, Ahli Bio Informatika, dan masih banyak lagi.

Salah Satu yg Lainnya adalah Ahli Irigasi. Atau biasanya disebut juga dengan NETAFIM. Netafim adalah Sebuah Produk Teknologi Micro Irigasi Sistem Tetes. Yang Menggunakan Selang Selang Kecil, yg di Taruh di Tanah. dan Mampu Meneteskan Air dan Pupuk Cair kepada Tanaman dengan Takaran yg Tepat dan Efesien. Sesuai dengan Usia Tanaman Tersebut.

Jadi ya, Misalkan nih. Kita Menanam Jagung di Padang Pasir. Petani Tinggal Menaruh aja Selang ini ke Dalam Tanah. Ketika Bibit Jagung di Tabur. Selang ini bisa diatur Volume Tetes Air-nya. Untuk Menyirami Tanaman Secara Otomatis.
Dari pengetahuan yang kami baca di Internet : Ada Beberapa Orang Indonesia yg Pernah Berwisata ke Israel. Ia melihat di Sepanjang Perjalanan. Selang-Selang NETAFIM menjulang hampir disetiap penjuru. Menetes Neteskan Air ke Tanaman dan Pohon-Pohon Setiap Hari Sesuai Dosis Umur Tanaman Tersebut yg diatur oleh Program Komputer agar Efesien dalam Penggunaan Air.
Inilah Salah Satu Teknik Cara Yahudi bisa Menanam di Tanah yg Penuh dengan Kekeringan.

Semoga manfaat.....

Menghitung kandungan pupuk

 Para pemitubaca yang kami hormati, pada artikel kali ini kami akan coba mengulas tentang bagaimana cara menghitung kandungan unsur K2O dan N pada pupuk KNO3. Sebelum kita membahas kandungan unsur K2O dan N pada pupuk KNO3, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu jenis-jenis pupuk KNO3.
Pupuk KNO3 terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
KNO3 warna putih berfungsi sebagai pupuk pembuahan
KNO3 warna merah berfungsi sebagai pupuk pertumbuhan/perkembangan.
Nah setelah kita mengetahui fungsi dari jenis-jenis pupuk KNO3, sekarang kita mulai pembahasan tentang cara menghitung kandungan K2O (kalium) dan N pada pupuk KNO3 berwarna putih.
Pada kemasan pupuk KNO3 berwarna putih tertera kandungan unsur-unsur sbb;
K2O = 46%
N = 14%
Benarkah prosentasi kandungan unsur-unsur yang terkandung dalam kemasan tersebut, berikut cara pembuktiannya.
Diketahui;
Mr KNO3 = 101.1023
Mr K2O = 94.20
Mr N = 14.0067
Ditanyakan: Kandungan K2O dan N pada KNO3?
Jawab:
1) Mr K2O/2.KNO3 X 100%
94.20 /2. 101.1023 X 100%
94.20 / 202.2046 X 100%
= 46.58647%
2) Mr N / Mr KNO3 X 100%
14.0067 / 101.1023 X 100%
= 13.85398%
Jadi kandungan K2O dan N yang tertera dalam kemasan benar adanya.
Itu yang kami baca dan ketahui
Semoga bisa jadi bermanfaat....amin

Pupuk kimia versus organik

Fungsi dan manfaat pupuk telah diketahui orang. Tak sedikit yang hapal fungsi masing-masing unsur hara penyusun pupuk.

Nitrogen (N) bermanfaat untuk daun,
Phospor (P) untuk pembungaan, dan
Kalium (K) untuk buah. 

Banyak buku, majalah, dan brosur pertanian yang menjelaskan hal tersebut. Namun demikian jarang yang menjelaskan perihal mekanisme dan proses penyerapan pupuk oleh tanaman. Hal yang terakhir ini akhirnya menimbulkan beberapa kontroversi dalam hal pemupukan. Disisi lain, kontroversi seputar pemupukan justru dimanfaatkan oleh beberapa produsen pupuk untuk menambah nilai jual dan sebagai alat persaingan dagang. Berikut diskusi seputar kontroversi pupuk dan pemupukan, dengan batasan hanya untuk tanaman hias di pekarangan dan dalam pot. Dari diskusi ini diharapkan kita jangan mudah termakan mitos di seputar pupuk, dan mau membayar lebih untuk sesuatu yang tidak perlu.
Pupuk Organik dan Pupuk Kimia Kelebihan pupuk organik dibanding pupuk kimia mungkin telah banyak diungkapkan dalam banyak tulisan. Pupuk organik lebih mudah diserap tanaman, lebih ramah lingkungan, pupuk organik tidak membahayakan kesehatan, dan lain sebagainya.
Mengapa dan benarkah demikian ?........
Faktanya, tanaman tidak dapat membedakan dan tidak bisa memilih unsur hara yang diserap berasal dari pupuk organik atau pupuk kimia. Tanaman menyerap unsur hara (N, P, K, dan sebagainya) melalui mekanisme pertukaran ion, dan dalam bentuk ion-ion anorganik. Agar dapat diserap tanaman, pupuk organik harus melalui serangkaian proses perombakan oleh mikroba dalam tanah menjadi ion-ion anorganik/kimia. Jadi yang diserap tanaman pada akhirnya tetap saja berupa ion-ion anorganik / kimia. Konsentrasi kandungan unsur hara pupuk organik jauh di bawah kandungan pupuk kimia. Sekian ton pupuk organik berbanding sekian puluh gram pupuk kimia, untuk ukuran kandungan hara yang sama. Kelebihan sifat pupuk organik ini (meski lebih tepat bila dikatakan kekurangan), diisukan sebagai ramah lingkungan. Pernyataan tersebut baru benar bila penggunaan pupuk kimia tidak sesuai dosis dan berlebihan. Sesuatu yang wajar kiranya, apapun yang berlebihan tentu tidak baik untuk hal apapun. Lalu adakah kelebihan pupuk organik dibanding pupuk kimia ?.......
Pupuk organik mempunyai keunggulan dalam hal memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah, sesuatu yang tidak dapat dicapai pupuk kimia. Namun dengan catatan, hanya pada pupuk organik yang masih bersifat padat, berupa kompos atau pupuk kandang asli. Pupuk organik dalam bentuk cair, ekstrak, pupuk daun, dan pelet, tidak akan mempunyai kemampuan memperbaiki struktur tanah. Tapi bagaimana dengan tanaman dalam pot ? Di tengah trend pemakaian media yang bersifat soilless, tentunya kelebihan sifat tersebut di atas menjadi tidak berarti lagi. Mengapa dipilih soilless media ? Mungkin akan kita diskusikan lain kali. Kapan sebaiknya menggunakan pupuk organik atau pupuk kimia ? Sepanjang kita bermaksud memberi nutrisi ke tanaman, pakailah pupuk kimia. Mengapa demikian ?
Disamping jauh lebih murah, lebih cepat diserap tanaman, juga lebih terkontrol. Di belahan dunia manapun, yang namanya pupuk urea pasti akan sama, mengandung nitogen (dalam bentuk amonium) sebesar 46 %. Sementara untuk pupuk organik, tergantung bahannya dari apa, jenis ternak dan apa yang dimakan ternak penghasil pupuk kandang, dan lain-lain. Lebih sulit diprediksi. Namun bila tujuan utama adalah memperbaiki struktur tanah, pakailah kompos, atau pupuk kandang asli. Jangan terpengaruh dengan iklan pupuk organik dalam bentuk cair, pupuk daun, atau pupuk kandang pelet. Pupuk-pupuk ini setali tiga uang dengan pupuk kimia, namun jauh lebih mahal. Lebih banyak isunya. Bila di pasar dijumpai pupuk organik dengan kandungan unsur N,P, dan K masing-masing lebih dari 4 %, yakinlah bahwa pupuk tersebut telah diperkaya dengan pupuk kimia. Pupuk Daun dan Pupuk Akar Benarkah pupuk daun lebih efektif dan efisien dibanding pupuk akar ? Benarkah penyerapan pupuk melalui daun 10 kali lebih efektip dan efisien dibanding melaui akar ? Benarkah pemberian pupuk melalui daun berarti memberikan hara langsung ke dapur tanaman ? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas digunakan sebagai salah satu alat dagang dan alat penambah nilai jual pupuk daun. Kenyataanya, belum ada penelitian yang independen dan valid yang dapat menjawab seputar pertanyaan tersebut di atas. Fakta selama ini yang dapat diterima, selain unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, unsur hara seperti N, P, K dan lainnya diperoleh dan diserap tanaman dari dalam tanah melalui akar. Dari sononya akar secara khusus memang dirancang untuk menyerap unsur hara, melalui pertukaran ion. Bagaimana dengan daun ? Pada awal pemunculan pupuk daun, dikatakan penyerapan unsur hara dilakukan melalui stomata daun. Tapi hal ini kemudian diralat, karena ternyata stomata hanya bisa dilalui gas. Kemudian berkembang isu lain, penyerapan dilakukan melalui permukaan daun (sel epidermis dan kultikula), yang bentuknya seperti tenunan. Faktanya, kebanyakan permukaan daun tanaman diselimuti oleh lapisan minyak, lilin, dan bahkan ditumbuhi bulu-bulu halus. Keadaan yang tentunya akan menjadi faktor penghambat masuknya unsur hara melalui daun. Memang daun, atau bahkan batang tanaman dapat menyerap unsur hara, namun demikian akar tetap saja lebih efektip dan efisien dalam menyerap unsur hara. Dalam beberapa kasus, memang unsur hara seperti K, dan Ca gampang masuk ke jaringan tanaman malalui daun dan bahkan batang tanaman. Tapi bukan berarti semua unsur hara lebih gampang diserap tanaman melalui bagian tanaman di luar akar. Kapan pupuk daun dapat digunakan ? Bila penggunaan pupuk akar sulit diaplikasikan, misal pada tanaman epifit, seperti kebanyakan tanaman anggrek. Hal ini menjawab pertanyaan mengapa pupuk daun sangat populer dan banyak digunakan di kalangan pecinta anggrek. Tanaman yang baru saja mengalami pruning akar, pemindahan pot, atau kondisi-kondisi dimana untuk sementara waktu akar sulit berlaku sebagaimana mestinya, pupuk daun akan sangat membantu dan bermanfaat. Fakta lain, pertanian hidroponik lebih dipilih orang tentunya bukan hanya karena alasan menghemat tempat, tapi juga keyakinan pemberian nutrisi tanaman yang lebih terkontrol, efektip, dan efisien melalui akar. Atau mungkin ada ide sistem tanam dalam pot kecil-kecil tetapi hanya diberikan pupuk melalui daun. Dijamin kerugian yang akan dituai. Pupuk Slow Release Jenis pupuk ini juga merupakan ide dagang yang cemerlang dari produsen pupuk. Dikatakan pupuk slow release merupakan pupuk kimia yang sifatnya mirip dengan pupuk organik. Diserap tanaman sesuai dengan kebutuhan, hingga tidak mencemari lingkungan. Hebat. Sekali lagi hebat.
Benarkah demikian ? Faktanya, tanaman tidak bisa merasakan kenyang kemudian berhenti makan. Sepanjang banyak tersedia unsur hara, sepanjang itu pula tanaman akan menyerap sebanyak yang tersedia. Fakta ini kemudian melahirkan istilah luxury consumption. Sepanjang tidak mengganggu kestabilan kimia larutan tanah, tanaman akan menyerap unsur hara yang disediakan tanah. Hasilnya dijadikan cadangan makanan dan untuk memperbanyak diri. Pupuk slow release dibuat dari pupuk kimia yang dibalut dengan lapisan tertentu yang bersifat permeable. Adanya lapisan tersebut membuat kandungan kimia dilepaskan sedikit demi sedikit sesuai berjalannya waktu. Kalau memang benar pelepasan unsur kimia tersebut sesuai kebutuhan tanaman, tentu dalam label kemasan tidak dicantumkan angka jangka waktu penggunaan 3 bulan atau 6 bulan. Angka-angka tersebut sebenarnya merupakan waktu luruh pupuk. Angka yang menggambarkan jangka waktu pelepasan kandungan pupuk hingga habis kandungan pupuknya. Kapan kita perlu menggunakan pupuk slow release ? Jika kita termasuk pecinta tanaman yang malas. Malas menyiram, dan malas bereksperimen. Bukankah salah satu kenikmatan bercocok tanam adalah manakala kita menyirami tanaman kesayangan kita. Atau mungkin kita termasuk orang yang lebih cocok bertanam tanaman plastik. angga.ditjentan tani modern

Alqur'an Dan sains Keanehan bangunan piramida.

  Rahasia Piramida
Dalam waktu lama para ilmuwan kebingungan karena mereka tidak mampu menemukan rahasia dari konstruksi dan bahan bangungan dan dalam waktu lama pula umat manusia memandang bahwa banguan itu adalah sebuah teka-teki yang membingungkan dalam waktu lama para penulis menyusun tulisannya tentang bangunan tersebut yang hanya sebuah legenda dan dongeng belaka namun akhirnya, kebenaran mulai muncul dan melalui penelitian ilmiah modern, yaitu piramida.

Penelitian terbaru mengatakan bahwa piramida dibangun dari tanah liat dan panas! Dan yang sangat menakjubkan adalah bahwa Alquran telah mengungkap fakta ini dengan sangat jelas sesuai dengan ungkapan Firaun saat itu. Namun sebelum ini, mari kita merenungkan apa yang para ilmuwan temukan baru-baru ini…

Dalam edisi tanggal (1 Desember 2006) Koran Amerika Times menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian Amerika-Perancis menyebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat darinya piramida, sebelumnya telah dilemparkan di bawah kayu lalu dipanaskan sehingga membentuk batu keras yang hampir normal.

Para ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dan mengelola tanah liat dan metode yang mereka gunakan masih menjadi rahasia dan tidak diizinkan untu diakses atasnya atau terkodifikasi pada nomor yang mereka tinggalkan. Profesor Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang palign besar di Giza itu terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat secara manual.

Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry Firaun untuk membangun monumen yang tinggi secara umum, dan membangun piramida pada khususnya. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan Kilogram, dan inilah yang membuat Firaun menggunakan batu alam untuk membangun dasar

Piramida, dan lumpur dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi.
Setelah berhasil mencampur lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air darinya sehingga membentuk campuran tanah liat, maka akan dilakukan template diatas kayu dan dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.

Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop electron terhadap batu tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur, sedangkan ahli geologi sampai baru-baru ini, belum memiliki kemampuan untuk membedakan antara batu alam dan batu buatan dengan metode ini, tetapi hari ini mereka bisa membedakan berkat teknologi modern,

oleh karena itu professor kembali membuat batu besar dengan metode ini dalam waktu sepuluh hari.

Baca juga artikel :
Manfa'at Shalat untuk tubuh

Seorang ilmuwan Belgia Guy Demortier yang sebelumnya dalam waktu yang lama mempertanyakan keabsahab penelitian ini berkata: Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.

Firaun dalam membangun piramida menggunakan sejumlah besar batu sampai dengan 2-2,8 juta batu, studi baru juga mengatakan bahwa beberapa arkeolog Mesir membantah bukti-bukti ilmiah baru-baru ini, dan mereka menyatakan bahwa orang Mesir kuno memiliki kemampuan mengangkat jutaan batu yang beratnya sekitar lima atau enam ribu kilogram!  Itu menurut majalah Times America.

Seorang Profesor Prancis Joseph Davidovits telah melakukan eksperimen selama dua puluh tahun lamanya dan menemukan bahwa piramida dibangun dari lumpur, terutama dibagian yang tinggi piramida di mana sulit untuk menaikkan batu alam.

Ini adalah Analisis gambar secara elektronik terhadap batu Piramida terbesar seperti yang disajikan oleh situs terkenal tentang biologi.

Sebuah penelitian yang luas tentang piramida Bosnia, “Piramida Matahari” dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini menegaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu. (Gambar dari batu piramida).

Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!

Keajaiban Al-Qur’an mendahului penemuan ilmiah

Banyak ayat-ayat Al-Qur’an menunjukkan fakta bahwa bangunan piramida dan bangunan lain dari bangunan yang tinggi, dalam hal ini Allah berfirman:



وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ


“Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat  kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta”. (Al-Qashash:38)

Dalam ayat ini menunjukkan tentang teknologi konstruksi yang digunakan untuk bangunan tinggi sebuah monumen seperti firman Allah: “buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi”
dan kata bangunan secara bahasa adalah setiap bangunan tinggi.
Teknik ini didasarkan pada lumpur dan panas seperti dalam ayat:
“Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat”
Subhanallah! Ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban Rumania dan yang lainnya juga dibangun dari tanah liat! Dapat dikatakan: Bahwa keajaiban Al Qur’an menunjukkan bahwa cara untuk membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini yang tidak diketahui pada waktu turunnya Alquran,

Baca juga artikel :

Ini berarti menunjukkan bahwa ide bangunan piramida, monumen, patung dan benda-benda antik lainnya dari tanah liat, tidak datang hanya di akhir abad dua puluh, namun Al Qur’an telah menyebutkannya sebelum empat belas abad yang lalu! Namun kenapa harus ke Firaun, karena bangunan terbesar yang dibangun dari tanah liat adalah piramida!

Siapa yang memberitahukan kepada Nabi saw berita ini?

Firaun mungkin bukanlah sosok yang telah membangun piramida ]karena ia meninggal karena tenggelam, namun ia menggunakan teknik rekayasa bangunan ketika membuat sampai monumen dan kemudian dihancurkan oleh Tuhan setelah itu, dan karenanya sebagai pintu integritas ilmiah, Al-Quran adalah kitab pertama yang  mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para  Ilmuwan Amerika dan Perancis.

Kita tahu bahwa Nabi Muhammad saw tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramida,  Kisah Firaun terjadi sebelum masa Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengtahui tentang rahasia piramida dan para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini, maka dari itu, bagaimana Nabi saw sebelum 1400 tahun yang lalu memberitahukan bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen.


Ayat ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad saw tidaklah membawa apapun dari padanya tetapi Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabian beliau pada zaman modern ini! 
Subhanallah..

Peran hormon Auksin, Sitokinin, Giberelin

Fungsi Hormon Auksin, Sitokinin, Giberelin

   Auksin
Auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel. Hormone auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh). Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan memmbengkok ke arah cahaya matahri. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan, dan siferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada tunas apical (ujung) batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral (samping) atau tunas ketiak. Bila tunas apical batang dipotong, tunas lateral akan menumbuhkan daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apical.

Fungsi lain dari auksin adalah merangsang kambium untuk membentuk xylem dan floem, memelihara elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel yang pertama kali dibentuk pada sel tumbuhan), menghambatnya rontoknya buah dan gugurnya daun, serta mampu membantu proses partenokarpi. Partenokarpi adalah proses pembuahan tanpa penyerbukan.

Pemberian hormon auksin pada tumbuhan akan menyebabkan terjadinya pembentukan buah tanpa biji, akar lateral (samping), dan serabut akar. Pembentukan akar lateral dan serabut akar menyebabkan proses penyerapan air dan mineral dapat berjalan optimum.

   Giberelin
Giberelin merupakan hormone yang berfungsi sinergis (bekerja sama) dengan hormone auksin. Giberelin berpengaruh terhadap perkembangan dan perkecambahan embrio. Giberelin akan merangsang pembentukan enzim amylase. Enzim tersebut berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energy pertumbuhan. Apabila giberelin diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan tumbuh normal kembali.

Giberelin juga berfungsi dalam proses pembentukan biji, yaitu merangsang pembentukan serbuk sari (polen), memperbesar ukuran buah, merangsang pembentukan bunga, dan mengakhiri masa dormansi biji. Giberelin dengan konsentrasi rendah tidak merangsang pembentukan akar, tetapi pada konsentrasi tinggi akan merangsang pembentukan akar.

Giberelin pertama kali diisolasi dari jamur Giberrella fujikuroi. Hormone giberelin dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaotu giberelin A, giberelin A2, dan giberelin A3 yang memiliki struktur molekul dan fungsi yang sangat spesifik. Misalnya, hormone giberelin yang satu berpengaruh terhadap pertumbuhan, sedangkan yang alin berpengaruh terhadap pembentukan bunga.

   Sitokinin
Sitokinin adalah hormon yang berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis). Fungsi sitokinin adalah :

Merangsang pembentukan akar dan batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan menghambat dominansi apical
Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk
Memperbesar daun muda
Mengatur pembentukan bunga dan buah
Menghambat proses penuaan dengan Beberapa bagian tanaman yang bisa digunakan

Semoga bermanfaat Aamiin.

Nb :
  ARYADIKA
untuk membuat sendiri Homon/ ZPT adalah:
Untuk membuat Hormon/ZPT auksin kita bisa gunakan tauge, bekicot atau keong mas
Untuk membuat Hormon/ ZPT giberelin kita bisa gunakan biji jagung dan rebung.
Untuk membuat Hormon/ ZPT sitokinin kita bisa gunakan air kelapa dan bonggol pisang.

Untuk cara pembuatannya  akan kami tulis lain waktu...InsyaAllah

Hormon zpt untuk tanaman

Berdasarkan jenisnya, ada 6 macam ZPT yang lazim digunakan untuk meningkatkan kuantitas hasil panen. ZPT tersebut adalah auksin, giberelin, sitokinin, asam absisik, etilen dan retardan. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Namun kami hanya akan mengupas 4 saja sebagaimana janji kami dalam persimpangan
Peran hormon postingan sebelumnya membelanjakan
menjelaskaska secara garis besar, fitohormon dalam ZPT memiliki fungsi untuk merangsang perkecambahan biji, pembungaan, mematahkan dormansi, partenokarpi dan pemanjangan sel ada tumbuhan serta mengurangi gugurnya buah dan bunga.

Nah, khusus untuk cara membuat ZPT organik sangatlah mudah dan tentunya murah. Semua bahan bakunya bisa kita dapatkan di sekitar kita. Namun sebelum membuat ZPT, pastikan dulu jenis ZPT apa yang akan kita buat. Apakah ZPT perangsang bunga, buah, akar dan tunas atau ZPT komplit. Karena cara membuat ZPT tersebut berbeda-beda. Tetapi jangan khawatir, karena semua macam ZPT tersebut akan dibahas secara lengkap, mulai dari cara membuat ZPT sampai pengaplikasiannya, tapi kami hanya akan membahas 4 yang terpenting, maaf ya...

Cara Membuat ZPT Organik Berbagai Macam Jenis

Cara membuat perangsang bunga

1. Cara membuatnya
Bahan-bahan
Rebung bambu 5 kg
Gula pasir 1 kg

Cara Membuat ZPT
Petik rebung bambu saat sebelum terbitnya matahari, supaya zat nutrisi dalam rebung tidak hilang menguap.
Rajang sampai halus kemudian letakkan pada wadah yang cukup.
Taburi bagian atas rajangan rebung tadi dengan gula pasir secara merata.
Tutup bagian atasnya menggunakan papan kayu dengan ditindih dengan pemberat, supaya setelah rebung melunak sekaligus bisa memeras sendiri.
Simpan selama 1 minggu kemudian saring lalu ambil air dan buang ampasnya
Dika ----------Arya


Cara Pengaplikasiannya
Gunakan ZPT tersebut dengan dosis 15-20 sendok makan per 15 liter air pelarut. Semprotkan ZPT pada bagian pucuk daun dan bunga.

2. Cara Membuat ZPT Organik Perangsang Buah 1

  ARYADIKA
Bahan-bahan
EM 4 1 botol
Kuning telur ayam kampung 3 butir

Cara Membuat ZPT
Masukkan semua kuning telur ke dalam botol EM 4, lalu tutup rapat dan kocok-kocok agar tercampur rata.
Simpan ZPT tersebut selama 24 jam sebelum digunakan.

Cara Pengaplikasiannya
Kocok terlebih dulu sebelum dilarutkan. Gunakan ZPT tersebut dengan dosis 1 sendok makan per 5 liter air pelarut. Semprotkan ZPT pada bagian pucuk daun, bunga dan buah.

3. Cara Membuat ZPT Organik Perangsang Buah 2

  ARYADIKA
Bahan-bahan

Susu segar murni sebanyak 1 liter
Kuning telur ayam kampung 3 butir

Cara Membuat ZPT
Masukkan semua kuning telur ke dalam susu segar murni. Aduk sampai rata lalu masukkan ke dalam botol dan tutup rapat
Diamkan selama 24 jam sebelum digunakan pada tanaman.

Cara Pengaplikasiannya
Kocok terlebih dulu sebelum dilarutkan dengan air. Gunakan ZPT tersebut dengan erbandingan 1 sendok makan per 5 liter air pelarut. Semprotkan ZPT pada bagian pucuk daun, bunga dan buah secara merata.

4. Cara Membuat ZPT Organik Perangsang Akar dan Tunas

Bahannya :


Bawang merah 20 siung

  ARYADIKA Cara Pembuatannya:
Blender atau tumbuk bawang merah sampai halus. Selanjutnya peras dan ambil air sari perasan bawang merahnya. Letakkan pada wadah terbuka, supaya mudah dalam mengaplikasikannya.


Cara Pengaplikasiannya

Oles bagian bakal tunas atau bakal akar pada tanaman. Tidak perlu banyak-banyak, satu oles saja sudah cukup.
Semoga bermanfaat...amin

Cara budidaya mangga arum manis lengkap

Budidaya Mangga

Mangga atau pelem (jawa) adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.

KEBUTUHAN PUPUK
Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman muda dan mengganti hara yang terangkut saat panen dan pemulihan pohon tanaman yang sudah berproduksi diperlukan pemupukan. Tanaman mangga muda lebih banyak membutuhkan pupuk yang mengandung unsur P (fosfor) dengan perbandingan pupuk
Urea, SP-36 dan KCI adalah 4:12:3 sedangkan jumlah pupuk untuk tanaman berproduksi berkisar antara 3 - 8 % dari bobot buah yang dihasilkan, diberikan dua kali setahun, masing-masing menjelang musim kemarau dan awal musim hujan (lihat tabel 1). Pupuk organik, berupa pupuk kandang atau kompos dibutuhkan pada saat awal tanam sebanyak 10 kg untuk setiap lubang tanaman.


       PEMBUATAN LUBANG TANAM
• Buat lubang tanam dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, dengan jarak 10 m x 12 m atau 12 m x 12 m (khusus untuk budidaya massal).
• Pisahkan tanah galian setiap kedalaman 10 cm atau 15 cm.
• Biarkan lubang tanam terbuka selama ± 2 minggu, kemudian masukkan 10 kg pupuk kandang yang telah dicampur dengan tanah lapisan bawah.



PEMILIHAN BIBIT
Pilihlah bibit mangga yang pertumbuhannya baik dan sudah siap tanam, tingginya minimal 75 cm. Verietas unggul yang dapat dipilih adalah Arumanis, Manalagi, Golek, Gadung, Gedong gincu dan Indramayu.

PENANAMAN
• Masukkan ke dalam lubang tanam 10 kg pupuk kandang campur dengan tanah bagian bawah, aduk sampai merata .
• Campur 10 kg pupuk kandang dan 100 gram urea, 300 gram SP36 dan 100 gram KCI dengan tanah bagian atas, aduk dengan merata.
• Timbun tanah bagian bawah dengan tanah bagian atas yang telah dicampur pupuk sampai setengah lubang tanam tertimbun tanah bagian atas dan bawah.
• Sebelum bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam, robek plastik polibag secara hati-hati agar tanah pembungkus akar tidak pecah.
• Masukkan bibit terpilih ke dalam lubang tanam dan timbun dengan sisa tanah bagian atas sampai sebatas pangkal batang/leher akar.


PERAWATAN
• Bibit yang baru tumbuh perlu dipelihara dengan menyiram tanaman sekali dalam dua hari apabila hujan tidak turun.
• Hama yang sering menyerang adalah penggerek batang dan kumbang. Hama ini dapat diatasi dengan menyemprotkan insektisida sistemik atau kontak dengan takaran sesuai anjuran. Salah satu insektisida sistemik adalah Furadan granul yang dapat dibenamkan di daerah perakaran tanaman.
• Penyakit yang biasa adalah blendok, mati pucuk, dan busuk buah. Gunakan fungisida seperti Benlate 0,3% untuk memberantas penyakit ini.

PEMANGKASAN
Agar tanaman dapat berbuah banyak diperlukan pemangkasan cabang. Pemangkasan pohon mangga disarankan mengikuti pola 1-3-9, yaitu 1 batang utama, diikuti 3 batang sekunder, dan 9 batang tertier. Pemangkasan dilakukan setelah bibit mencapai tinggi 1 m dengan memotong batang persis di bawah titik tumbuh. Pelihara 2 - 3 tunas yang tumbuh dari bekas pangkasan dan apabila cabang baru telah terbentuk 1 m dilakukan pemangkasan kembali. Begitu seterusnya sehingga diperoleh susunan 1-3-9 cabang.




Inti dari pemangkasan ini adalah hanya memelihara 3 dahan yang muncul dari setiap ujung dahan. Dengan pemangkasan seperti ini maka tajuk tanaman akan terbentuk dengan baik. Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah pemangkasan dilakukan sedikit di atas 'ruas - ruas' batang.




Pemangkasan I
• Tanaman berumur kurang dari 1 tahun
• Memotong ujung batang sampai ketinggian 70-100 cm dari tanah
• Setelah cabang primer terbentuk, dipilih dua atau tiga cabang primer terbaik dan dibiarkan tumbuh sampai 50 cm.




Pemangkasan II
• Memotong ujung batang cabang primer yang sudah berukuran panjang 50 cm.
• Cabang primer dipotong sampai 30 cm dari pangkalnya. Setelah cabang sekunder terbentuk, dipilih 3 cabang sekunder terbaik.



Pemangkasan III
• Memotong cabang sekunder sampai 30-50 cm dari pangkalnya.
• Setelah cabang tersier terbentuk, pelihara 3 cabang tersier.
• Pemangkasan dihentikan.


PANEN
Setiap pohon mangga dewasa (berumur >10 tahun) dapat menghasilkan buah antara 25 - 50 kg per pohon/tahun. Buah akan matang sekitar 110 – 150 hari setelah bunga mekar. Panen dilakukan pada umur buah 97 hari dihitung setelah bunga mulai mekar, buah berbedak, Pemanenan dilakukan pada pukul 09.00 - 16.00 dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 - 1 cm.

Buah yang mempunyai pangkal buah membengkak dan berwarna kekuningan adalah buah yang sudah tua dan siap dipanen. Dalam memanen harus hati-hati, jangan menjatuhkan buah, getahnya tidak boleh menetesi buah lainnya, dan jangan merusak pohon. Buah yang akan dipasarkan dibersihkan dari jelaga, semut, kutu dan getah yang menempel agar terlihat cantik dan menarik untuk dinikmati.

PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT

HAMA

1. Penggerek Pucuk, Tip Borer (Clumetia transversa)
 Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati.
Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan insektisida sistemik

2. Wereng Mangga ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation (perpanjangan tunas). Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini mengeluarkan cairan manis (embun madu) yang dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold). Disamping itu, embun madu dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian kimiawi dengan penyemprotan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali.

3. Ulat Philotroctis sp.
 Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Philoctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari. Pengendalian dengan PESTONA.

4. Penggerek Buah, Seed Borer (Noorda albizonalis)
 Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit. Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dengan PESTONA.

5. Bubuk buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini. Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah dicangkul.

6. Lalat buah (Bractocera dorsalis)
 Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas. Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, pembungkusan buah , pemasangan perangkap lalat buah dengan memberi umpan berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah dan insektisida.

7. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
 Menyerang buah dan masuk ke dalamnya. Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.

8. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
 Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga. Pengendalian : dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.

9. Thrips (Scirtothrips dorsalis)
 Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA.

10. Codot (Cynopterus brachyotis)
Memakan buah mangga di malam hari. Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.

11. Penggerek cabang/batang (Rhytidodera integra Gressit)
 Hama ini meletakkan telurnya pada ranting dari tanaman inang, selanjutnya telur akan menetas 4-12 hari kemudian, panjangnya sekitar 2 mm, terdiri 3-5 kelompok, larva instar 1- 2 menggerek kulit dan floem, setelah memasuki instar ke 3, larva menggerek kayu ranting kemudian bergerak menuju batang utama, larva berwarna putih kusam panjangnya dapat mencapai 7 cm, larva instar akir berwarna krem pucat sedang pupa berwarna krem mengkilat, kumbang aktif pada malam hari, kumbang mampu hidup 50-100 hari dan menghasilkan telur sekitar 160 butir, masa perkembangannya 7-12 bulan (tergantung varietas mangga). Gejala : pada tanaman yang rusak berat, dapat mengakibatkan ranting mengering dan diikuti dengan cabang patah, pada bekas patahan cabang, terlihat lubang dengan saluran gerekan, dan lubang gerekan tersebut keluar kotoran seperti serbuk gergaji berwarna coklat sampai hitam yang merupakan hasil gerekan larva. Pengendalian : menggunakan insektisida sistemik dengan cara injeksi kedalam pembuluh kayu.

12. Bintil Daun/ Bisul Daun (Procontarinia matteiana)
 Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan. dapat dilakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan tanah di bawah tajuk mangga yang merupakan tempat kepompong lalat Procontarinia matteiana ditemukan. Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu. Pemberian insektisida sistemik juga dapat dilakukan seperti FURADAN 3G, Curater 3G, dan Temik 10 G, di berikan di sekitar perakaran tanaman.
Baik FURADAN 3G, Curater 3G, maupun Temik 10 G adalah insektisida yang bersifat sistemik, pengendalian lain yang dapat dilakukan adalah dengan membakar daun yang terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dari tanah dan untuk memperbaiki aerasi. Berbeda dengan insektisida kontak yang akan membunuh serangga ketika terkena langsung, Insektisida sistemik ini akan bekerja setelah racun insektisida diserap oleh akar dan diedarkan ke seluruh bagian tanaman termasuk kedaun tanaman tempat bermukimnya larva Procontarinia matteiana yang akan mati ketika menghisap cairan tanaman yang telah mengandung insektisida. Melihat cara kerja insektisida sistemik ini, walaupun dosis yang dapat ditemui pada organ tanaman sangatlah kecil, namun sangat dianjurkan untuk tidak mengaplikasikannya pada tanaman mangga yang sedang berbuah. Pemberian insektisida sistemik dapat diberikan setelah tanaman mangga berbuah atau jika pada umumnya tanaman mangga di Indonesia berbuah pada bulan november sampat februari, maka insektisida sistemik dapat diberikan pada bulan Maret sampai bulan Juni saat tanaman memasuki fase pertumbuhan (fase vegetatif).

PENYAKIT

1. Penyakit Gleosporium
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung. Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.

2. Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi. Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.

3. Cendawan jelaga
Penyebab: jamur Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan manis. Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.

4. Bercak karat merah
Penyebab: ganggang Cephaleuros sp. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan. Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.

5. Kudis buah
Penyebab: Elsinoe mangiferae Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun. Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan. Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan memangkas tangkai bunga yang terserang.

6. Penyakit Antraknose
(Colletotrichum sp.) Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.

7. Penyakit Blendok
 Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan blendok (getah) yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam. Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.

Catatan : Agar penyemprotan hama dan penyakit lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (0,5 tutup) per tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. (TunasDaon)
Terimakasih...

Pestisida dan ragam fungsinya

Gambar ilustrasi maju makmur kopen
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan-bahan serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Sedangkan hama itu sendiri pengertiannya juga luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bacteria dan virus, kemudian nematode (bentuknya dengar2 seperti cacing yang amat kecil), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.
 Bagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap dan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya. Di dunia pertanian, menurut saya, yang dimaksud dengan hama yaitu semua hewan yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga dapat menurunkan bahkan menggagalkan hasil produksi. Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, penggunaan pestisida adalah sebagai jalan terakhir.
 Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam, pemerintah telah mengatur (melalui peraturan pemerintah) tentang peredaran , penyimpanan dan penggunaan pestisida. Dalam peratuan tersebut antara lain pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian, hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan, tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. Selain itu pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia. Hal-hal yang harus tercantum dalam kemasan pestisida antara lain bahan aktif, OPT sasaran, dosis penggunaan dan tindakan keselamatan. Macam dan Contoh Nama Pestisida Berdasarkan fungsi dan asal katanya,

pestisida dapat digolongkan menjadi bermacam-macam, antara lain:

 1. Akarisida, berasal dari kata akari (dari bahasa Yunani) yang berarti tungau atau kutu. Akarisida juga sering disebut dengan mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
 2.Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa Latinnya berarti ganggang laut. Berfungsi untuk melawan algae.
 3.Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa Latinnya berarti burung. Berfungsi untuk membunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
 4.Bakterisida, berasal dari kata Latin bacterium atau kata Yunani bacron . Berfungsi untuk menolak/ melawan bakteri.
 5.Fungisida, berasal dari bahasa Latin Fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
 6.Herbisida, berasal dari bahasa Latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi untuk membunuh gulma. (tumbuhan pengganggu).
 7.Insektisida, berasal dari bahasa Latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
 8. Larvisida, berasal dari bahasa Yunani lar . Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
 9. Molluskisida, berasal dari bahasa Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
 10. Mematisida, berasal dari bahasa Latin nematode atau bahasa Yunani nema yang berarti benang. Berfungsi untuk membunuh nematode (semacam cacing yang hidup di akar). Ovisida, berasal dari bahasa Latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh telur. Pedukulisida, berasal dari bahasa Latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
 11.Piscisida, berasal dari bahasa Yunani piscis yang beraarti ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
 12. Rodentisida, berasal dari bahasa Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat seperti tikus.
 13. Predisida, berasal dari bahasa Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
 14. Silvisida, berasal dari bahasa Latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
15. Termisida, berasal dari bahasa Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.

Baca juga : 
Cara mengetahui bahan aktif pestisida
Pupuk kimia vs pupuk organik
Menghitung kandungan pupuk.

Sebagian besar pestisida memang menggunakan akhiran sida. Namun masih banyak lagi bahan-bahan kimia yang termasuk pestisida tetapi tidak menggunakan akhiran sida seperti disinfektan, surfaktan, atraktan dll.
Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan .......teman-teman petani.

Mata air : agri-tani.blogspot.com