Berikut 3 jenis hama kutu penyebab daun cabe keriting, gejala yang ditimbulkan, dan cara mengatasinya ;
1. Thrips (Thrips Tabacci)
Penyebab daun cabe keriting yang pertama adalah serangan hama trhips. Thrips adalah hama kutu engan uuran tubuh yang sangat kecil. Panjang tubuhnya antara 1 -1,2 mm, berwarna hitam dengan bercak merah. Thrips dewasa memiliki sepasang sayap dan berambut ditubuhnya. Hama thrips pada fase nimfa berwarna putih kekuningan dan tidak bersayap. Hama ini memiliki mobilitas yang sangat tinggi, mudah meloncat dari tanaman ke tanaman lainnya. Hama thrips berada dipermukaan atas daun cabe dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Trips menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun cabe
a. Gejala serangan hama thrips :
Hama thrips menyerang daun cabe yang masih muda atau pucuk daun. Daun cabe keriting, mengkerut dan melengkung keatas. Daun yang terserang thrips berwarna keperakan dan mudah rontok. Serangan hama thrips juga mengakibatkan kerontokan bunga cabai dan mengakibatkan menurunnya produktifitas.
b. Pengendalian hama thrips :
– Sanitasi lahan dan membersihkan gulma
– Sebisa mungkin jauhkan tanaman cabai dengan tanaman cabai yang lebih tua
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe
– Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, misalnya demolish, agrimec, bamex, calebtin atau alfamex.
– Sebisa mungkin jauhkan tanaman cabai dengan tanaman cabai yang lebih tua
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe
– Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, misalnya demolish, agrimec, bamex, calebtin atau alfamex.
2. Tungau (Mites)
Tungau juga merupakan serangga jenis kutu-kutuan yang menyebabkan daun cabe keriting. Hama tungau bertubuh kecil, memiliki delapan kaki dan bersembunyi dibawah permukaan daun. Serangan hama tungau cepat meluas pada musim kemarau, karena pada suhu yang tinggi (diatas 27 derajat celcius) hama tungau lebih cepat berkembang biak. Pada kondisi cuaca yang panas telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari dan menjadi tungau dewasa dalam waktu yang singkat, yaitu 5 hari.
a. Gejala serangan hama tungau :
Gejala serangan hama tungau yang paling menonjol adalah daun keriting dan melengkung kebawah. Tungau berada dibawah permukaan daun dan menyerang dengan cara menghisap cairan daun. Serangan tungau menyebabkan rusaknya jaringan mesofil dan mengakibatkan terjadinya daun keriting, menggulung kebawah, daun mengecil dan rontok. Daun cabai yang terserang tungau berwarna kecoklatan, keriting, mengecil dan rontok. Selain menyerang daun tungau juga menyerang batang muda atau pucuk tanaman dan bisa mengakibatkan bunga cabe rontok.
b. Pengendalian hama tungau :
– Menjaga kebersihan lahan
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe
– Tidak menanam pada lahan yang berdekatan dengan tanaman cabai yang lebih tua
– Menjaga agar tanaman tidak kekeringan (jika menanam pada musim kemarau)
– Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, seperti calebtin, demolish, agrimec atau bamex.
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe
– Tidak menanam pada lahan yang berdekatan dengan tanaman cabai yang lebih tua
– Menjaga agar tanaman tidak kekeringan (jika menanam pada musim kemarau)
– Penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin, seperti calebtin, demolish, agrimec atau bamex.
3. Aphids (Kutu Daun)
Aphids merupakan hama kutu yang lebih dikenal dengan sebutan kutu daun. Aphids sedikit berbeda dengan thrips dan tungau, aphids memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan tidak mudah meloncat / berpindah. Hama aphids berwarna hijau kehitaman, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Aphids atau kutu daun tidak hanya menyerang daun, tapi juga menyerang batang tanaman cabai. Serangan kutu daun (aphids) sama dengan tungau dan thrips, yakni dengan menghisap cairan daun dan batang tanaman. Hama kutu daun (aphids) bersembunyi dibawah permukaan daun dan bergerombol pada batang tanaman cabai.
a. Gejala serangan kutu daun/aphids :
Gejala serangan hama kutu daun (aphids) mudah dikenali, yaitu jika terlihat banyak semut yang bergerombol pada tanaman. Daun dan batang tanaman cabe yang terserang akan mengkerut, keriting dan terhambat pertumbuhannya. Kutu daun (aphids) mengeluarkan embun madu (honeydew) yang disukai semut dan menyebabkan pertumbuhan jamur embun jelaga dan menghambat fotosintesis. Daun dan batang yang terserang akan berwarna hitam, pertumbuhan terhambat, keriting dan pertumbuhan tidak normal. Kutu daun (aphids) juga menyukai dan sering menyerang tanaman kacang panjang.
b. Pengendalian serangan kutu daun/aphids :
– Menjaga kebersihan lahan
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabai atau bekas lahan tanaman kacang panjang
– Tidak menanam pada lahan dekat tanaman kacang panjang
– Tidak melakukan tumpangsari cabe dengan kacang panjang
– Penyemprotan akarisida demolish, agrimec, curacron, regent, jargon atau marshal.
– Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabai atau bekas lahan tanaman kacang panjang
– Tidak menanam pada lahan dekat tanaman kacang panjang
– Tidak melakukan tumpangsari cabe dengan kacang panjang
– Penyemprotan akarisida demolish, agrimec, curacron, regent, jargon atau marshal.
Ketiga jenis hama kutu-lutuan tersebut merupakan penyebab utama daun cabai keriting. Ketiganya memiliki type serangan yang sama dengan gejala yang berbeda. Cara paling tepat untuk meminimalisir serangan hama kutu tersebut adalah menanam cabe pada lahan yang steril. Lahan yang steril yaitu lahan yang belum pernah ditanami cabai, lahan yang sudah lama tidak ditanami cabe, lahan yang jauh dari tanaman cabe yang sudah tua dan lahan yang tidak berdekatan dengan tanaman inang. Agar hasil lebih maksimal, gunakan akarisida dengan bahan aktif yang berbeda secara bergantian. Gunakan dosis sesuai dengan anjuran yang biasanya tertulis pada kemasan produk insektisida. Demikian tentang hama penyebab daun cabe keriting, semoga bermanfaat…
Terimakasih
Semoga bermanfaat